Di Tengah Runtuhnya Jembatan, Harapan Tetap Dicari: Pencarian Epi Belum Berhenti

Harapan yang Masih Dicari di Tengah Bencana Besar Padang Pariaman

Foto ; istimewa

Padang Pariaman | KlikGenZ
Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Padang Pariaman meninggalkan luka mendalam di tengah masyarakat. Dari ribuan warga terdampak, satu nama terus disebut dengan penuh harap dan doa: Epi Yulia Susanti (52), korban yang hingga kini masih dalam pencarian.

Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis (JKA) memastikan bahwa pencarian Epi menjadi prioritas utama pemerintah daerah.

“Kita tidak akan berhenti. Ini soal kemanusiaan. Semua kekuatan kita kerahkan sampai beliau ditemukan,” tegas JKA saat ditemui KlikGenZ, Senin (1/12) di Pandopo Bupati.

Tragedi yang menimpa Epi terjadi pada Senin (24/11), ketika ia sedang mengantar anaknya Muhammad Hugo Rafael (13) ke sekolah. Saat melintasi Jembatan Koto Buruak, Lubuk Alung, jembatan yang sudah rapuh itu tiba-tiba ambruk dan terseret arus banjir bandang.
Motor mereka ikut terjatuh dan menghantam derasnya sungai.

Baca Juga  Transformasi BUMD: BPR PKPP Padang Pariaman Kembangkan Aset Jadi Rp16 Miliar

Hugo berhasil menyelamatkan diri setelah berenang ke tepi dan ditolong warga. Namun ibunya hilang tertelan arus yang mengamuk.

“Itu momen paling memilukan dari semua kejadian ini,” ucap JKA dengan suara berat.

Skala Bencana: Ribuan Warga Terdampak

Dampak bencana di Padang Pariaman tercatat masif 55 titik banjir dan longsor, Terjadi di 15 kecamatan & 43 nagari, 14.400 jiwa terdampak, 2.991 jiwa mengungsi, 58 rumah rusak & 30 rumah hanyut, 8 korban jiwa, plus 36 lainnya ditemukan di wilayah ini namun berasal dari kabupaten berbeda

Tak hanya mengancam keselamatan, bencana juga melumpuhkan konektivitas daerah , 21 jembatan rusak, 7 putus total, 4 di antaranya bentang panjang 150 meter lebih, 10 ruas jalan rusak, 8 di antaranya putus total

Baca Juga  Dulu Demo Tuntut Nasib, Kini Demo Syukur: Pegawai Honorer Padang Pariaman Persembahkan Hasil Bumi untuk Bupati

“Beberapa nagari sempat terisolasi sebelum kita buka akses darurat,” ujar Bupati.

Tim Tak Menyerah: Menyisir Sungai hingga Muara

Sejak hari pertama, Basarnas, BPBD, TNI, Polri, relawan, dan warga terus berupaya menemukan Epi.

Metode pencarian Penyisiran aliran sungai hingga muara menggunakan perahu karet menembus arus deras. Evakuasi material jembatan yang tertimbun

“Setiap hari mereka turun sejak pagi hingga menjelang malam,” kata JKA.

Di balik upaya itu, Hugo masih menunggu kabar ibunya. Pemerintah memastikan ia mendapatkan pendampingan intensif, termasuk dukungan psikologis.