Padang dan Bukittinggi Jadi Arena Pertarungan Fashion: Fast Fashion vs. ‘Kalcer’ Thrifting, Mana yang Jadi Pilihan Gen Z Sumbar?

Fenomena fesyen anak muda di Padang dan Bukittinggi kini dipengaruhi dua arus: konsumsi cepat fast fashion dan gerakan thrifting yang mengedepankan gaya unik, vintage, dan lebih ramah lingkungan. Simak item wajib dan lokasi 'berburu' ala Gen Z Ranah Minang.

Redaksi
Dok. Istw

PADANG | KlikGenZ  – Dinamika fesyen di Sumatera Barat, khususnya di kota-kota besar seperti Padang dan Bukittinggi, kini berada dalam persimpangan yang menarik. Generasi muda (Gen Z) di Ranah Minang tak hanya terpengaruh oleh arus deras fast fashion dengan tren yang cepat berganti, tetapi juga mulai menggemari thrifting (berburu pakaian bekas) yang menawarkan gaya unik, “kalcer” (culture), dan lebih berkelanjutan.

Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran dalam cara Gen Z Sumbar mengekspresikan diri melalui gaya streetwear dan vintage yang personal.

Arus Deras Fast Fashion: Praktis, Murah, dan Kekinian

Saat ini, fast fashion menjadi primadona di kalangan anak muda karena dua alasan utama: harga terjangkau dan desain yang selalu up-to-date. Akses yang mudah melalui media sosial dan platform belanja online memungkinkan konsumsi pakaian secara masif, didukung dengan metode pembayaran yang fleksibel.

Baca Juga  Tiga Jembatan di Padang Pariaman Putus Diterjang Banjir Bandang, Akses Transportasi Lumpuh

Namun, di balik kepraktisannya, ada tantangan besar. Studi menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen di Sumatera Barat masih cenderung dipengaruhi oleh orientasi fesyen dan keinginan untuk “tampil mencolok” (conspicuous consumption), sementara kesadaran akan isu keberlanjutan dan dampak lingkungan dari limbah tekstil yang sulit terurai masih terbatas.

Kebangkitan ‘Kalcer’ Thrifting: Anti-Mainstream dan Ramah Lingkungan

Sebagai respons terhadap konsumsi masal, tren thrifting atau berburu pakaian bekas kini semakin diminati. Aktivitas ini bukan sekadar mencari pakaian murah, tetapi menjadi sebuah kultus fesyen yang mengusung konsep “kalcer” – gaya yang unik, eklektik, dan menjadi sarana ekspresi diri yang otentik.

  • Item Populer: Jaket vintage, kaus band, denim klasik, hingga pakaian merek internasional bekas bisa didapatkan dengan harga miring.

  • Lokasi Favorit: Kawasan Pasar Raya Padang menjadi spot wajib bagi para thrifter. Bahkan, toko-toko modern kini mulai mengkurasi barang-barang bekas dengan tema tertentu, seperti gaya vintage atau Y2K (tahun 2000-an).

Baca Juga  Ramadan di Era Digital: Gen Z, Medsos, dan Tren Puasa Masa Kini

Thrifting dianggap sebagai alternatif yang lebih berkelanjutan karena mengurangi limbah tekstil dan memperpanjang usia pakai pakaian.