NAGAN RAYA | KlikGenZ – Lebih dari 25.000 jiwa di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, terdampak parah oleh banjir bandang yang terjadi akhir November 2025. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagan Raya mengeluhkan belum menerima satu pun bantuan dari pemerintah pusat.
Hal ini disampaikan Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan, yang sangat berharap pemerintah pusat segera menyalurkan bantuan untuk puluhan ribu warga di wilayahnya.
“Kami dari Pemkab Nagan Raya sampai hari ini belum menerima satu pun bantuan dari Pemerintah Pusat. Kami sangat berharap bantuan segera disalurkan kepada masyarakat yang tertimpa musibah,” kata Teuku Raja Keumangan kepada Antara, Kamis (4/12/2025).
Data BPBD Nagan Raya mencatat total 25.608 jiwa atau 8.258 Kepala Keluarga (KK) menjadi korban bencana banjir luapan pada Rabu dan Kamis (26-27/11/2025) pekan lalu.
Keterbatasan Anggaran dan Status Bencana Nasional
Bupati Keumangan juga mendesak pemerintah pusat untuk segera menetapkan status bencana nasional atas musibah banjir yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Desakan ini didasari oleh skala kerusakan yang masif dan keterbatasan kemampuan anggaran daerah.
“Saya sudah menandatangani surat pernyataan ketidakmampuan dari segi anggaran dalam mengatasi musibah ini,” ungkapnya, menambahkan bahwa kabupaten lain di Aceh yang terdampak berat juga melakukan hal serupa.
Infrastruktur Hancur di Beutong Ateuh Banggalang
Banjir melanda empat kecamatan, dengan Beutong Ateuh Banggalang sebagai wilayah terparah.
“Di antara empat kecamatan yang dilanda musibah, Beutong Ateuh Banggalang adalah yang paling parah. Sebanyak 85 persen infrastruktur, fasilitas umum, dan rumah-rumah warga hancur total,” jelas Bupati.
Terputusnya akses jembatan penghubung Nagan Raya dan Aceh Tengah di wilayah itu semakin menyulitkan proses evakuasi dan penyaluran bantuan.*
