Eks Kepala BMKG: Jalur Banjir Bandang Purba Jadi Hunian Risiko Tinggi di Sumatera

Dwikorita Karnawati: Siklus alamiah diperparah kerusakan lingkungan, banjir bandang terjadi lebih sering dan meluas.

Redaksi
Mantan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati. (CNN Indonesia/ Tunggul) __________

“Area ini harus menjadi zona pemulihan ekologi. Jika tetap dihuni, sedimen akan mencari jalur baru dan memperluas dampak,” jelasnya.

Deret Anomali Pemicu Skala Bencana Membesar

Selain kondisi lahan, deretan anomali meteorologi turut memperparah bencana di Sumatra.
Menurut Dwikorita, sistem sungai sempit dan curam di Perbukitan Barisan mudah terbendung material longsoran dan kayu, sehingga memicu banjir bandang hebat.

Namun yang paling mengkhawatirkan adalah anomali siklon tropis yang keluar dari lintasan normal, melintas daratan, hingga menembus zona coriolis yang seharusnya menghalangi pergerakannya.

Ia mencontohkan Badai Seroja dan Siklon Senyar yang menunjukkan pola tidak lazim.

“Siklon sekarang bisa menyeberang daratan dan melintasi Selat Malaka serta Semenanjung Malaya. Ini anomali dan para ahli pun masih terus mengkaji,” ungkapnya.

Fokus: Banjir & Longsor Sumatera

Bencana hidrometeorologi yang melanda Aceh, Sumut, dan Sumbar menyebabkan puluhan korban jiwa dan kerusakan meluas. Pemerintah saat ini tengah melakukan penanganan darurat lintas kementerian.*

Baca Juga  Mahasiswa KKN Universitas Mohammad Natsir Hadirkan Posyandu Lansia dari Rumah ke Rumah di Kampuang Surau