Padang | KlikGenz — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggelar rapat koordinasi secara virtual terkait penyediaan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak bencana longsor dan banjir. Rapat tersebut dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, dan diikuti Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, serta seluruh bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota se-Sumbar, Rabu (10/12).
Pelaksanaan vicon dari Kabupaten Agam dipusatkan di Balairung Rumah Dinas Bupati Agam. Hadir langsung Bupati Agam Benni Warlis, Wakil Bupati Muhammad Iqbal, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Andrinaldi, Asisten Pemerintahan dan Kesra Yunilson, Kalaksa BPBD Agam Rahmad Lasmono, sejumlah kepala OPD, serta Enny Supartini, mantan pejabat struktural dan pensiunan Tenaga Ahli BNPB.
Fokus pada Relokasi Warga di Zona Merah
Rakor membahas percepatan penanganan warga terdampak bencana, terutama mereka yang tinggal di zona merah dan dinilai tidak aman lagi untuk dihuni. Pemerintah menegaskan bahwa warga di wilayah berisiko tinggi harus segera direlokasi sebagai langkah antisipatif menghadapi potensi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan.
Pemerintah pusat juga telah menetapkan standar bangunan hunian sementara, yaitu berukuran 3,6 x 4,8 meter dengan fasilitas kamar mandi 1,2 x 1,2 meter.
Pesan Tegas Wagub: Data Harus Valid
Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, menyampaikan bahwa Presiden RI memberi perhatian serius terhadap penanganan bencana yang melanda Sumbar. Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah percepatan pembangunan huntara bagi masyarakat terdampak.
Ia menegaskan pentingnya validitas data penerima manfaat.
“Data harus benar-benar valid. Pastikan seluruh warga terdampak terdata dengan baik. Jangan sampai ada yang tertinggal,” tegasnya.
Bahas Potensi Erupsi Marapi dan Lokasi Aman untuk Relokasi
Selain penanganan banjir dan longsor, rakor juga membahas potensi bencana lain seperti ancaman erupsi Gunung Marapi. Pemerintah menekankan perlunya pendekatan ilmiah dan komprehensif dalam menentukan lokasi relokasi agar masyarakat benar-benar berada di tempat yang aman.






