Jakarta | KlikGenZ — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini buka suara mengenai kelanjutan rekrutmen CPNS 2026 serta perkembangan skema single salary atau gaji tunggal bagi aparatur sipil negara (ASN).
Rini meminta publik menunggu kepastian resmi terkait rekrutmen CPNS tahun 2026. Namun, ia menegaskan seluruh kementerian/lembaga (K/L) telah diminta menyampaikan formasi kebutuhan yang benar-benar diperlukan.
“Tentunya saya sangat concern terhadap bagaimana regenerasi untuk para ASN dan tentunya para fresh graduate,” ujar Rini setelah Konferensi Pers Perkembangan Aksesi OECD di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (11/12).
Ia menambahkan, fokus pemerintah sebelumnya adalah menyelesaikan proses pengangkatan tenaga honorer menjadi ASN. “Ke depan, saya berharap bisa fokus kepada fresh graduate untuk ikut menjadi bagian dari birokrasi,” lanjutnya.
Rini juga menyebut saat ini ia tengah menyelesaikan proses penerbitan SK pengangkatan ASN 2025. Ia mengungkapkan masih banyak pemerintah daerah (pemda) yang belum merampungkan target yang seharusnya selesai pada Oktober 2025.
Meski begitu, Kemenpan RB tidak menyatakan bahwa tidak ada rekrutmen ASN baru pada 2026. Rini menjelaskan ada 48 kementerian dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dan seluruhnya telah diminta melakukan analisis kebutuhan formasi ASN berdasarkan strategi lima tahun ke depan.
“Kita harus lihat apakah nanti ada positive growth terhadap jabatan tertentu, atau harus minus growth, atau tetap seperti itu,” terangnya. Menurutnya, kebutuhan ASN juga disesuaikan dengan arah program Asta Cita pemerintahan Prabowo.
Progres Skema Single Salary ASN
Pada kesempatan yang sama, Rini turut menjelaskan perkembangan kajian skema single salary. Ia menegaskan fokus UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN bukan sekadar penyatuan gaji, melainkan penerapan konsep total reward.
“Bukan hanya menyatukan salary. Kita memberikan penghargaan kepada ASN bukan hanya dari materi, tetapi dari sistem kerja, apresiasi kinerja, suasana kantor, hingga sistem karier. Jadi kita sebenarnya menggunakan konsep total reward,” jelasnya. (CNN Indonesia)






