Nagari  

Digitalisasi Kebencanaan Belum Optimal, 103 Nagari di Padang Pariaman Minim Informasi Pascabencana

Oleh : Redaksi KlikGenZ | Sebagian besar website nagari tidak menyediakan update mitigasi dan informasi pascabencana, DPMD didorong perkuat SDM dan kolaborasi digital.

Redaksi
Tampilan halaman web nagari yang tidak memuat informasi bencana atau laporan pascabencana. Jejak waktu unggahan menunjukkan pembaruan konten berhenti dalam rentang waktu lama. Dok.klikgenz
  • manajemen website,

  • komunikasi kebencanaan,

  • digital reporting,

  • literasi data,

  • dan layanan publik berbasis teknologi.

SDM nagari yang kuat akan menjadi fondasi keberhasilan digitalisasi.


Kolaborasi DPMD – Diskominfo – BPBD: Kunci Modernisasi Nagari Digital

Keberhasilan digitalisasi kebencanaan tidak bisa berjalan sendiri. DPMD perlu mendorong kolaborasi lintas organisasi:

1. Kolaborasi dengan Diskominfo

  • penyediaan infrastruktur hosting yang andal,

  • optimasi website nagari,

  • integrasi sistem informasi daerah,

  • peningkatan keamanan data.

2. Kolaborasi dengan BPBD

  • integrasi update status bencana,

  • pelatihan manajemen informasi darurat,

  • pemanfaatan peta rawan bencana untuk ditampilkan di website nagari.

3. Kolaborasi dengan perguruan tinggi dan komunitas digital

Untuk memperkuat inovasi dan menyediakan dukungan teknis berkelanjutan.

Baca Juga  MTQ ke-50 Kecamatan V Koto Kampung Dalam: Meriah, Penuh Semangat Qur’ani, dan Sukses Digelar di Nagari Sikucur Utara

Penutup: Transformasi Digital Nagari adalah Urgensi, Bukan Pilihan

Minimnya informasi kebencanaan pada 103 website nagari di Padang Pariaman menunjukkan adanya pekerjaan rumah besar terkait pemanfaatan teknologi dalam pelayanan publik.

Dengan mendorong digitalisasi sebagai kebutuhan dasar pemerintahan nagari, memperkuat kapasitas SDM, serta membangun kolaborasi lintas dinas, DPMD dapat menjadi motor utama lahirnya nagari digital yang responsif, tangguh, dan transparan.

Transformasi ini penting agar nagari tidak hanya mampu beradaptasi dengan era digital, tetapi juga lebih siap menghadapi ancaman bencana yang semakin meningkat.*