Nagari  

Batagak Gadang Datuak Jolong Aso: Menghidupkan Kembali Pucuk Adat Suku Tanjuang Koto Kaciak

Mengakhiri Kekosongan Pucuk Adat Suku Tanjuang Koto Kaciak

Redaksi

III Koto Aur Malintang | KlikGenZ – Di bawah payung adat Minangkabau yang sarat makna dan petatah-petitih, prosesi Batagak Gadang kembali mengukir sejarah di Koto Kaciak, Batu Basa Nagari III Koto Aur Malintang Kec. IV Koto Aur Malintang. Kab. Padang Pariaman Sumbar. 7-8 /12/2025.

Pengukuhan Edison Tanjung sebagai Datuak Jolong Aso menandai berakhirnya masa kekosongan pucuk pimpinan adat yang telah berlangsung beberapa tahun. Kini, suku Tanjuang Koto Kaciak kembali memiliki pemimpin adat yang diharapkan menjadi tempat bertanya, tempat bernaung, dan tempat bermusyawarah bagi anak kemenakan.

Prosesi pengukuhan berlangsung khidmat, penuh simbol dan nilai adat yang dijaga dengan saksama. Setiap tahapan dijalani dengan kehati-hatian, mencerminkan kuatnya komitmen masyarakat untuk tetap berpijak pada adat nan sabana adat. Pengangkatan Datuak Jolong Aso bukan sekadar seremoni, melainkan ikrar tanggung jawab besar untuk menjaga pusako, membimbing kaum, serta memelihara keharmonisan sosial di tengah masyarakat.

Baca Juga  Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Nagari Katapiang Padang Pariaman Dimulai

Dalam prosesi ini, peran Angku Niniak Mamak, Imam Khatib, Cadiak Pandai, Pusako, Urang Sumando, dan Bundo Kanduang menjadi tiang utama yang menegakkan marwah adat. Sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan, arahan, nasihat, dan bimbingan para pemangku adat menjadi pegangan yang memastikan Batagak Gadang berjalan sesuai alur dan tatanan yang diwariskan oleh leluhur. Kehadiran mereka bukan hanya melengkapi acara, tetapi juga menegaskan bahwa adat tetap hidup dan dijaga bersama.

Dukungan juga datang dari unsur pemerintahan, mulai dari Wali Korong, Wali Nagari, Camat, BAZNAS, KAN, BAMUS, hingga jajaran di atasnya. Kehadiran dan perhatian pemerintah menjadi pelengkap yang menguatkan kerja adat di lapangan, memperlihatkan sinergi yang harmonis antara adat dan pemerintahan dalam menjaga ketertiban serta keberlangsungan nilai-nilai lokal.

Baca Juga  Mahasiswa KKN Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi dan Dasawisma Kampuang Surau Ajak Warga Sehat Alami dengan Tanaman Obat Keluarga

Tak kalah penting, peran para perantau khususnya keluarga besar IKST menjadi energi yang mengalir dari jauh. Dukungan moril dan materil yang terus mengalir, rasa memiliki yang tidak pernah putus, serta perhatian yang konsisten, menjadi bukti bahwa ikatan kampung dan rantau tetap terjaga erat dalam setiap langkah adat.