Surabaya | KlikGenZ – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir di sejumlah wilayah Sumatera dan Aceh. Bantuan tersebut merupakan hasil gotong royong masyarakat Jawa Timur, pemerintah kabupaten/kota se-Jatim, serta Pemprov Jatim.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur sekaligus Kepala BPBD Jatim, Adhy Karyono, mengungkapkan total bantuan yang berhasil dihimpun mencapai lebih dari 140 ton. Dari jumlah tersebut, lebih dari 100 ton telah dikirimkan ke wilayah terdampak di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
“Kami membuka donasi sejak awal, dan animo masyarakat Jawa Timur sangat luar biasa. Kebutuhan di lokasi bencana cukup besar, sehingga masa pengumpulan bantuan kami perpanjang hingga 11 Desember. Alhamdulillah, perusahaan-perusahaan besar dan masyarakat turut berpartisipasi,” ujar Adhy di Surabaya.
Ia menambahkan, sekitar 40 ton bantuan yang saat ini masih berada di Kantor BPBD Jatim akan segera dikirimkan secara lebih spesifik ke kabupaten-kabupaten yang paling terdampak.
“Ibu Gubernur sudah turun langsung ke lapangan dan bertemu dengan para bupati. Daerah seperti Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tamiang, dan Aceh Selatan sangat membutuhkan bantuan. Kami sudah mulai mengirimkan bantuan sesuai dengan permintaan daerah,” jelasnya.
Selain bantuan logistik berupa sembako dan kebutuhan harian, Pemprov Jatim juga mengirimkan 27 relawan Tagana serta enam dokter spesialis penyakit dalam lengkap dengan obat-obatan ke lokasi bencana.
“Kami ingin memastikan bantuan ini benar-benar sampai dan bermanfaat. Seluruh donasi masyarakat kami kelola secara transparan dan bertanggung jawab,” tegas Adhy.
Tak hanya bantuan barang dan tenaga, Pemprov Jatim juga mengalokasikan Bantuan Keuangan Daerah (BKD) sebesar Rp10,5 miliar, yang terdiri dari Rp5 miliar untuk Sumatera Utara, Rp2,5 miliar untuk Sumatera Barat, dan Rp3 miliar untuk Aceh, sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri.
Dalam pendistribusian bantuan, Pemprov Jatim memanfaatkan berbagai moda transportasi, mulai dari armada kargo darat dari Surabaya dan Jakarta hingga pengiriman melalui kapal Pelni.
“Kami ingin masyarakat di sana tahu bahwa warga Jawa Timur peduli. Ini adalah wujud solidaritas dan persaudaraan antardaerah,” tandas Adhy.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan hasil kolaborasi masyarakat, pemerintah kabupaten/kota, dan Pemprov Jatim. Terkait viralnya baliho bertuliskan “Bantuan Gubernur Jatim” pada truk pengangkut bantuan, Gatot memberikan klarifikasi.
“Gubernur adalah simbol pemerintahan provinsi. Baliho itu merupakan inisiatif teman-teman BPBD untuk menandai bantuan dari Pemprov. Kami mohon maaf jika ada pihak yang kurang berkenan dan akan kami evaluasi ke depan,” ujarnya.
Gatot juga menekankan bahwa tim relawan BPBD telah bekerja tanpa henti selama belasan hari untuk menyiapkan bantuan.
“Kami berharap upaya kemanusiaan ini tidak dipelintir ke arah lain. Fokus kami murni untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah,” pungkasnya.*
(tvonenews)






