“Dalam kondisi ekonomi yang semakin pulih dan kepercayaan pelaku usaha meningkat, pencairan kredit berpotensi naik dan mendorong pertumbuhan sektor riil,” kata Dian dalam keterangan tertulis, Kamis (11/12).
Menurut Dian, undisbursed loan diperkirakan akan mengalami moderasi seiring dengan penyesuaian strategi bisnis perbankan dan membaiknya aktivitas ekonomi.
Ia menambahkan, pemulihan sejumlah sektor ekonomi, dukungan kebijakan fiskal dan moneter, serta tren penurunan suku bunga pinjaman berpotensi memberikan efek berganda terhadap konsumsi rumah tangga dan investasi dunia usaha.
Indikasi perbaikan ekonomi juga tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang pada November 2025 berada di level 53,50, meningkat dibandingkan Oktober 2025 yang tercatat 51,20.
“Jika tren perbaikan ini berlanjut, pertumbuhan ekonomi 2025 berpotensi meningkat dan pada akhirnya akan mendorong permintaan kredit perbankan,” ujar Dian.
OJK, lanjutnya, terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) guna menjaga stabilitas sistem keuangan sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. (*)
(fby/sfr/CCNIndonesia)





