69.115 Warga Aceh Utara Bertahan di Pengungsian, BNPB Salurkan Tenda Darurat Pascabanjir Besar

Banjir dahsyat Aceh Utara menewaskan 185 orang, ribuan rumah rusak dan warga berharap hunian sementara hingga pemulihan ekonomi segera dilakukan.

ACEH UTARA | KLIKGENZ — Sebanyak 69.115 jiwa atau 19.514 kepala keluarga (KK) penyintas banjir besar di Kabupaten Aceh Utara hingga Senin (22/12/2025) masih bertahan di tenda-tenda pengungsian.

Berdasarkan data sementara pemerintah daerah, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dahsyat yang terjadi pada 26 November 2025 tercatat mencapai 185 orang.

Di tengah kondisi tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendistribusikan bantuan tenda darurat ke berbagai titik pengungsian di Aceh Utara guna memastikan para penyintas memiliki tempat beristirahat yang layak selama masa tanggap darurat.

Dalam siaran pers yang diterima Waspada.id, Senin (22/12), BNPB menyebutkan telah menyalurkan 50 unit tenda keluarga serta satu set tenda pengungsian umum dengan standar kelayakan yang memadai.

Selain tenda, bantuan logistik lainnya yang disalurkan meliputi 24 unit kasur lipat, 60 matras, 20 kotak perlengkapan medis, serta satu unit mesin air lengkap dengan perangkat pendukungnya.

Baca Juga  Bencana Beruntun di Sumatera, Pemerintah Belum Tetapkan Status Nasional: Warga Makin Mendesak Bantuan

Kepala Dusun Malem Diwa dan Tgk Cik, Feriadi, mengatakan kondisi pascabanjir di Gampong Kuala Cangkoi masih memaksa banyak warga bertahan di pengungsian, terutama di kawasan pesisir pantai yang dianggap sebagai lokasi relatif aman.

“Selain di pesisir, pengungsian juga terpusat di meunasah dan musalla. Di sini 100 rumah hilang dan 85 unit mengalami kerusakan berat, sehingga masyarakat belum bisa kembali,” ujarnya.

Feriadi mengaku bersyukur atas bantuan BNPB. Sebelumnya, para korban hanya bertahan di bawah tenda terpal seadanya, namun kini sudah menempati tenda keluarga maupun tenda umum yang lebih layak.

“Kami berharap pemerintah segera memperbaiki lahan dan halaman rumah warga yang kini berubah menjadi muara sungai baru, agar perekonomian masyarakat yang mayoritas nelayan, petani, dan petambak bisa kembali hidup,” katanya.

Baca Juga  Gempa Bumi 5,0 SR Mengguncang Banten, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

Ia menambahkan, kebutuhan paling mendesak saat ini adalah hunian sementara dan hunian tetap, mengingat jumlah warga di Gampong Kuala Cangkoi mencapai 1.800 jiwa atau sekitar 700 KK.

“Logistik juga mulai menipis. Kami berharap distribusi bantuan bisa segera kembali masuk ke gampong kami demi keberlangsungan hidup para penyintas,” imbuhnya.

Sementara itu, Pimpinan Dayah Darul Muttaqin, Tgk Muzakir atau yang dikenal sebagai Waled Lapang, menyampaikan rasa syukur karena para pengungsi di Kecamatan Lapang kini telah mendapatkan tenda yang layak.

“Kami sangat berterima kasih. Namun kebutuhan masih besar. Kami berharap pemerintah menambah sekitar 100 unit tenda lagi agar seluruh pengungsi di Kecamatan Lapang dapat tertampung,” katanya. (id70/waspada.id)