Agam  

Galodo Salareh Aia Timur, Mahasiswa KKN UMNatsir Bantu Korban Pulihkan Kehidupan

Mahasiswa KKN dan Satgas Tanggap Bencana UMNatsir turun langsung mendata korban serta menyalurkan bantuan pascabanjir bandang di Kabupaten Agam

Rafi Dirga Maulana
Dok: Nisa

AGAM | KlikGenZ — Bencana banjir bandang dan galodo yang melanda Nagari Salareh Aia Timur, Kabupaten Agam, pada Jumat, 19 Desember 2025, meninggalkan duka mendalam bagi warga terdampak. Di tengah situasi tersebut, kepedulian kemanusiaan ditunjukkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Administrasi Publik bersama Satuan Tugas Tanggap Bencana Universitas Mohammad Natsir (UMNatsir) Bukittinggi.

Tim mahasiswa turun langsung ke lapangan dengan menyambangi rumah-rumah warga terdampak. Selain menyalurkan logistik darurat, mereka juga melakukan pendataan ulang administrasi kependudukan bagi masyarakat yang kehilangan dokumen penting seperti KTP, Kartu Keluarga (KK), dan berkas identitas lainnya akibat terjangan galodo. Upaya ini menjadi bagian penting dalam membantu korban memulihkan kembali identitas dan hak administratif mereka.

Baca Juga  Aktivitas Pengambilan Pasir Ancam Jembatan Baru Simaruok, Camat Lubukbasung Ambil Tindakan Tegas

Proses pendataan tersebut turut membuka tabir berbagai kisah pilu yang dialami warga. Salah satunya dialami Aikal, bocah asal Jorong Subarang Aia, yang harus kehilangan ibu dan beberapa anggota keluarganya akibat terseret arus deras galodo. Hingga kini, jenazah ibu Aikal belum ditemukan, sementara saudara-saudaranya telah dimakamkan. Aikal kini mengungsi bersama ayahnya di rumah kerabat, menunggu kabar dengan penuh harap di tengah duka yang mendalam.

Kisah serupa juga dialami Endrizal, seorang warga yang kehilangan istri dan anak laki-lakinya yang masih berusia 16 tahun. Jenazah sang istri telah ditemukan, namun anaknya masih dinyatakan hilang. Untuk bertahan hidup, Endrizal kini Galodo Salareh Air Timurmenjajakan buah duku di teras rumah keluarga. Trauma mendalam masih terlihat jelas saat tim KKN melakukan pendataan, dengan raut wajah murung yang menggambarkan kehilangan besar yang dialaminya.